Apakah Arwah Keluarga Datang Kembali Setiap Malam Jum'at? Mitos atau Fakta Berdasarkan Literatur Klasik
Journal Dakwah - Pertanyaan tentang apakah arwah keluarga yang sudah meninggal kembali ke rumah pada malam Jum'at sering menjadi perbincangan di kalangan masyarakat, terutama di lingkungan yang masih memegang kuat tradisi keagamaan dan budaya leluhur. Dalam beberapa kebudayaan, khususnya di Nusantara, terdapat kepercayaan bahwa arwah para leluhur seperti kakek, nenek, ayah, ibu, dan kerabat lainnya, kembali mengunjungi rumah mereka pada malam Jum'at. Banyak orang tua yang mengajarkan anak-anak dan cucu-cucu mereka untuk membaca Surat Al-Fatihah atau surat lainnya dari Al-Qur'an dengan niat menghadiahkannya kepada arwah keluarga yang telah tiada. Tapi, apakah benar kepercayaan ini? Mari kita bahas bersama berdasarkan sumber-sumber kitab klasik dan hadits Nabi Muhammad SAW.
Pandangan dari Kitab Klasik
Berdasarkan kitab Jami'ul Kabir, terdapat penjelasan bahwa arwah kaum mukminin memang benar adanya kembali ke rumah keluarga mereka pada malam hari, khususnya malam Jum'at. Kitab ini mencatat sebuah hadits yang menyebutkan bahwa arwah orang-orang yang beriman turun ke langit dunia setiap malam Jum'at dan berdiri di depan rumah-rumah mereka. Para arwah ini memanggil dengan suara yang sedih dan pilu:
"Wahai keluargaku, anak-anakku, dan kerabatku yang tinggal di rumah kami, yang mengenakan pakaian peninggalan kami, dan yang mewarisi harta kami! Adakah di antara kalian yang ingat kepada kami? Ingatlah kami yang kini berada dalam penjara yang panjang dan benteng yang kuat. Berbelas kasihlah kepada kami, semoga Allah berbelas kasih kepada kalian juga."
Hadits ini menggambarkan kerinduan para arwah terhadap doa dan kebaikan dari keluarga yang ditinggalkan di dunia. Mereka mengharapkan kiriman doa, sedekah, dan kebaikan lainnya dari orang-orang yang masih hidup sebagai bentuk pertolongan bagi mereka di alam barzakh.
Hadits yang Menjelaskan Tentang Kembalinya Arwah pada Malam Jum'at
Selain Jami'ul Kabir, hadits yang serupa juga ditemukan dalam kitab Hadiyatul Ahyaa’ lil Amwaat karya Abul Hasan Ali bin Ahmad bin Yusuf bin Ja’far Al-Hakkari. Dalam kitab tersebut, Rasulullah SAW bersabda bahwa arwah orang-orang mukmin datang setiap malam Jum'at ke langit dunia dan berdiri di hadapan pintu rumah mereka. Dengan suara yang sedih, mereka menyerukan:
"Wahai istriku, anak-anakku, dan keluargaku! Berilah kami sesuatu, walaupun hanya doa atau sedekah, agar Allah memberikan rahmat-Nya kepada kalian. Janganlah kalian melupakan kami, karena kami kini dalam kesendirian dan penderitaan panjang."
Makna dan Hikmah di Balik Kepercayaan Ini
Kepercayaan bahwa arwah kembali pada malam Jum'at membawa pesan moral yang dalam. Hadits yang dikutip dari berbagai kitab klasik bukan hanya sekadar cerita, tetapi lebih kepada pengingat bagi kita yang masih hidup. Beberapa pelajaran yang bisa diambil dari keyakinan ini antara lain:
- Ingat kepada KematianKematian adalah keniscayaan bagi setiap makhluk. Dengan mengingat arwah orang-orang yang telah meninggal, kita diingatkan untuk senantiasa bersiap menghadapi kematian.
- Pentingnya Doa dan SedekahArwah yang memanggil keluarganya untuk diberikan doa dan sedekah menunjukkan betapa pentingnya kiriman doa dan amal baik dari keluarga yang masih hidup. Doa, sedekah, dan kebaikan yang kita berikan untuk orang yang sudah meninggal diyakini dapat meringankan beban mereka di alam barzakh.
- Nilai Kebersamaan dan KebaikanPara arwah meminta keluarganya untuk tidak melupakan mereka. Hal ini menekankan pentingnya menjaga hubungan yang baik, bahkan dengan mereka yang sudah tiada, melalui doa dan amal jariyah.
Apakah Ini Mitos atau Fakta?
Pertanyaan utama yang muncul adalah apakah semua ini hanyalah mitos atau memang benar-benar memiliki dasar dalam ajaran Islam? Sebagai umat Muslim, kita diajarkan untuk selalu merujuk kepada Al-Qur'an dan hadits sebagai pedoman hidup. Dalam hal ini, hadits-hadits yang dikutip dari kitab-kitab klasik seperti Jami'ul Kabir dan Hadiyatul Ahyaa’ lil Amwaat menunjukkan bahwa ada dasar kepercayaan ini dalam literatur Islam.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua hadits memiliki derajat yang sama. Ada hadits yang shahih (kuat dan dapat dipercaya), hasan (baik), dan dha'if (lemah). Untuk menentukan apakah suatu hadits bisa dijadikan landasan, perlu dilihat derajat keshahihannya. Oleh karena itu, meskipun banyak ulama klasik yang mengutip hadits-hadits ini, penting bagi kita untuk bijak dalam menyikapinya.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Jika kita mempercayai bahwa arwah keluarga kita datang pada malam Jum'at, tidak ada salahnya untuk memanfaatkan waktu tersebut dengan kegiatan yang bermanfaat, seperti:
- Membaca Al-Qur'anBacakan Surat Al-Fatihah, Yasin, atau surat lainnya dengan niat menghadiahkan pahalanya kepada arwah keluarga yang telah meninggal.
- Bersedekah atas Nama MerekaSedekah adalah amal jariyah yang pahalanya bisa terus mengalir, bahkan setelah seseorang meninggal dunia.
- Mendoakan Arwah MerekaRasulullah SAW mengajarkan untuk selalu mendoakan keluarga yang telah meninggal dengan doa-doa kebaikan, agar mereka mendapat ampunan dan tempat yang baik di sisi Allah.
Kesimpulan
Kepercayaan bahwa arwah keluarga kita kembali pada malam Jum'at adalah bagian dari tradisi dan keyakinan yang diwariskan secara turun-temurun. Meskipun mungkin ada perbedaan pandangan di kalangan ulama mengenai kebenarannya, yang terpenting adalah kita mengambil hikmah dari ajaran ini. Ingatlah bahwa kita semua akan meninggalkan dunia ini suatu hari nanti, dan yang akan kita bawa hanyalah amal kebaikan yang kita lakukan.
Sebagai penutup, mari kita senantiasa berdoa bagi keluarga kita yang telah tiada, serta mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat dengan memperbanyak amal baik. Wallahu a'lam bish-shawab.
Posting Komentar