Journal Dakwah - Habib Luthfi bin Yahya, seorang ulama terkenal dari Pekalongan, Jawa Tengah. Mengungkapkan bahwa asal-usul nama Sunan Kalijaga tidak berkaitan dengan cerita mitos bertapa di sungai hingga tubuhnya berlumut (menjaga kali). Pernyataan tersebut disampaikan oleh Habib Luthfi dalam sebuah ceramah yang diunggah di kanal YouTube @santribodho pada Jumat, 30 Agustus 2024.
Habib Luthfi bin Yahya mengungkapkan bahwa gelar Kalijogo yang dikenakan oleh Sunan Kalijaga tidak berhubungan dengan bertapa di tepi sungai hingga berlumut.
"Mergo topo ning pinggir kali ngantek lumuten iku teng kali (sungai). Kali niku maknane aliran, zaman durung tentu antar aliran-aliran itu cocok," jelas Habib Luthfi dalam ceramah tersebut.
Menurut Habib Luthfi, istilah 'kali' mengacu pada aliran bukan aliran air sungai, melainkan aliran zaman atau ide.
Karena Sunan Kalijaga berperan penting dalam mempertahankan persatuan di tengah berbagai aliran pemikiran yang ada pada masanya, agar tidak terjadi perpecahan.
Sunan Kalijaga Menjaga Persatuan
"Ben ojo pecah belah naliko zaman semonten Portugis pun luar biasa," tambahnya.
Habib Luthfi menegaskan bahwa peran Sunan Kalijaga sangat krusial dalam mencegah perpecahan yang bisa timbul dari berbagai aliran pemikiran, terutama pada periode penjajahan Portugis yang berpengaruh kuat di Jawa.
"Iki nek ora dijaga dimanfaatkan pihak liyo untuk dibenturkan mungkin dari dahulu wis pecah tanah Jawa," ujarnya.
Habib Luthfi juga menekankan bahwa menjaga persatuan bukan hanya tanggung jawab para wali, tetapi juga merupakan tanggung jawab seluruh umat Islam dan bangsa Indonesia.
"Ning Kanjeng Sunan Kalijaga kali jogo kali, aliran ben ojo pecah belah, ben ojo banjir," tegasnya.
Dalam konteks saat ini, Habib Luthfi mengajak masyarakat untuk terus menjaga persatuan dan tidak memberikan peluang kepada pihak-pihak yang ingin memecah belah bangsa.
"Piye carane mempersatukan, iki tugasne panjenengan kita sami selaku umat Islam, selaku bangsa Indonesia," katanya.
Pesan Persatuan Habib Lutfi bin Yahya
Habib Luthfi menegaskan pentingnya menjaga persatuan Indonesia, yang memiliki sejarah panjang dalam hal tersebut. Ia mengingatkan agar tidak memberikan peluang bagi pihak-pihak yang ingin melihat Indonesia terpecah belah.
"Jangan sampai memberikan kesempatan oknum-oknum orang lain untuk melihat Indonesia pecah belah," tambahnya.
Menurut Habib Luthfi, memahami sejarah dengan benar dan menjaga persatuan sebagai warisan leluhur sangat penting, terutama di tengah tantangan globalisasi dan ideologi yang dapat mengancam keutuhan bangsa.
Sebagai seorang ulama terhormat, Habib Luthfi sering menekankan nilai-nilai persatuan dan kesatuan. Dalam ceramahnya kali ini, ia mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah.
Habib Luthfi juga menegaskan bahwa sejarah bangsa ini didirikan di atas fondasi persatuan yang kuat, dan setiap warga negara memiliki tanggung jawab untuk mempertahankannya.
"Kita semua memiliki peran dalam menjaga keutuhan Indonesia," pungkasnya.
Demikian pesan dari Habib Luthfi bin Yahya ini menjadi pengingat bagi seluruh masyarakat Indonesia akan pentingnya menjaga persatuan di tengah-tengah keberagaman yang ada.
Posting Komentar